Selasa, 14 Agustus 2012

Pengoperasian dan Pemeliharaan Trafo 20kV/400V


I.                    PERSIAPAN PENGOPERASIAN

1.       Pengukuran  Tahanan Isolasi (Megger)
Bersihkan porcelain bushing dari debu dan kotoran yang melekat dengan kain kering atau alkohol, selanjutnya lakukan pengukuran tahanan isolasi antara :


·         Tegangan Rendah dengan Tegangan  Tinggi
·         Tegangan Rendah  dengan Body     
·         Tegangan Tinggi dengan Body
Hasil pengukuran baik jika nilai tahanan isolasi  ≥ 500 MOhm, jika masih rendah ulangi pembersihan proselin bushing.

2.        Pemeriksaan Tap Changer dan Sambungan Lead
Putar tap pada tap nominal (tap 3, lihat name plate), dengan menggunakan Megger, periksa sambungan lead antara fasa pada sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah (pengukuran Megger 0 Mohm, jika tidak periksa posisi tap).


3.        Pemeriksaan  Minyak.

4.        Pemeriksaan Breather dan Silika Gell
   Pemeriksaan breather dan silica gell dilakukan dengan :

Melepas packing karet buntu antara pipa dan breather sehingga ada hubungan tangki dan udara luar.
·      Memeriksa volume minyak pada tabung bagian bawah breather, volume minyak harus sampai menutupi lubang pernafasan breather untuk mencegah silica gel  tidak cepat rusak karena  udara luar.
·      Silika gel berwarna biru saat baru dan akan berubah menjadi merah muda jika mengandung air.


5.       Pemeriksaan Tekanan Nitrogen.


Pada transformator type Hermatically Sead dengan N2, periksaan tekanan gas nitrogen.
·      Saat tidak beroperasi tekanan nitrogen sekitar 2 psi
·      Saat beroperasi tekanan akan bertambah sesuai dengan penambahan arus beban.
 








6.   Pengesetan Peralatan Pengaman

6.1. Thermometer  dengan Kontak.


·      Pada transformator yang dilengkapi dengan Thermometer minyak double contact, set alarm   pada 85oC  dan trip  pada 95 oC.
·      Pada transformator yang dilengkapi dengan Thermometer Winding, maka set alarm pada  95oC  dan trip 105 oC. 

 
 



6.2.  Buchholz Relay

a. Periksa level minyak pada Buchholz Relay, jika minyak dalam tabung tidak penuh, buka neple dop pada bagian atas dan buang udara sampai  tabung terisi penuh dan tutup kembali.
b. Hubungkan kontak trip dan alarm dengan main panel.
c. Buchholz relay akan mendeteksi gangguan di dalam transformator yaitu:
*Spark Over antara bagian-bagian berarus (bertegangan) atau dengan inti besi dan ground
* Inter turn short Circuit.
*Kebocoran dari tangki, radiator dan pipa-pipa.


6.3.   DGPT
Pada transformator yang dilengkapi dengan DGPT, setting manual terdapat didalam kotak control.
·     Setting kontak thermometer seperti point 6.1 diatas.
·     Set tekanan trip pada posisi 0.5 bar.
·     Jika minyak turun buka nepel dop pada bagian atas sampai  minyak naik pada maximal, jika  kurang  tambah minyak sampai penuh lewat lubang pengisian.

6.4. Pressure Relief Valve


·      Presure Relief Valve akan bekerja pada tekanan 5 s/d 8 psi akibat tekanan lebih saat pembebanan atau keadaan gangguan internal.
·      Jika dilengkapi dengan kontak, sambung kontak pada main panel.
 

7.          Pemasangan Kabel

·     Pakailah schoon kabel yang sesuai dengan ukuran penampang kabel dan diameter terminal bushing. Pemasangan harus kencang  sehingga tidak  menimbulkan loss kontak.
·      Jika menggunakan banyak kabel,  buatlah rak kabel (cable support) sehingga bushing  tidak terkena tarikan/beban, yang akan mengakibatkan bushing bocor atau pecah.
Hindari memasukkan kabel satu phasa dalam pipa/cincin besi, yang akan mengakibatkan timbulnya medan listrik dan panas yang dapat melelehkan isolasi kabel. 


II. PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR


Pemeriksaan Transformator


No
Item Pemeriksaan
Bulanan
6 bulanan
Tahunan
13 tahunan
1.
Suhu dan Arus Beban
XXXXX            



2.
Noise
XXXXX                  



3.1
Level Minyak

XXXXX          


3.2
Tegangan Tembus Oil


XXXXX

4.
Breather & Silika gel.

XXXXX             


5.
Penjepit & Katup

               
XXXXX             

6.
Peralatan Proteksi

               
XXXXX             

7.
Gardu transformator


XXXXX             

8.
Korosi/Pengecatan

               
XXXXX                

9.
Bagian dalam trafo


            
XXXXX


Dipasaran tersedia trasformator merk: Bambang Djaja, Trafindo, Unindo, dll
Untuk Informasi Pengadaan dan jasa maintenance transformator kami siap melayani hubungi:

CV. Visitec Kurnia Mandiri
Telp. 081252505111
Email: cv_visitec@yahoo.com

Minggu, 12 Agustus 2012

PANEL CAPASITOR BANK dan TROBLESHOOTING

Fungsi Capacitor Bank Adalah
 
beban pada jaringan listrik pada umumnyaadalah beban induktif. Contoh beban induktif seperti  Motor listrik, lampu dengan balast, pompa dan lain lain  Sehingga beban listrik  kebanyakan adalah beban inductive. Untuk menghilangkan/ mengurangi komponen daya  inductive ini diperlukan kompensator yaitu capacitor/ capacitor bank. PLN membebankan biaya kelebihan pemakaian KVARH pada pelanggan, jika rata-rata factor dayanya (Cos phi) kurang dari 0.85. Untuk memperbaiki factor daya sehingga tidak membayar denda, harus menggunakan Aplikasi Panel Capacitor Bank.
Fungsi Kapasitor Bank
+ Menghilangkan denda akibat kelebihan kVARH
+ Memaksimalkan pemakaian daya
+ Memberikan tambahan daya
+ Mengurangi kenaikan arus / suhu pada kabel
+ Mengurangi drop tegangan
+ Mengurangi kelebihan beban pada trafo
+ Menghemat daya atau efisiensi

Perawatan Kapasitor
Kapasitor yang digunakan untuk memperbaiki pf supaya tahan lama tentunya harus dirawat secara teratur. Dalam perawatan itu perhatian harus dilakukan pada tempat yang lembab yang tidak terlindungi dari debu dan kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan pastikan bahwa kapasitor tidak terhubung lagi dengan sumber. Kemudian karena kapasitor ini masih mengandung muatan berarti masih ada arus/tegangan listrik maka kapasitor itu harus dihubung singkatkan supaya muatannya hilang. Adapun jenis pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi :
  • Pemeriksaan kebocoran
  • Pemeriksaan kabel dan penyangga kapasitor
  • Pemeriksaan isolator
 
Troubleshooting Panel Kapasitor Bank

  1. Periksa apakah kVAr diperlukan kapasitor dipasang.
  2. Periksa jenis kapasitor dipasang cocok untuk aplikasi atau kapasitor sudah di derating (aplikasi kapasitor 525V)
  3. Periksa apakah kapasitor permanen 'ON'. Kapasitor ini tidak dimatikan ketika beban tidak bekerja, di bawah kondisi seperti ini faktor daya rata-rata ditemukan rendah
  4. Periksa apakah semua kapasitor dioperasikan dalam APFC tergantung pada beban operasi.
  5. Periksa apakah APFC dipasang di instalasi bekerja atau tidak. periksa CT koneksi diambil dari sisi seseorang yg utama transformator, setelah memperbaiki kompensasi dari transformator.
  6. Periksa apakah kebutuhan beban dalam sistem meningkat. 
  7. Periksa apakah transformator daya kompensasi disediakan
Menghitung Kebutuhan Kapasitor 
Kapasitor yang diperlukan dapat dihitung caravmengambil data dari salinan tagihan listrik
dari 4-6 bulan terakhir jika tagihan tidak tersedia silakan faktor daya awal sebagai 0,75 lag.
Harap dicatat bahwa permintaan max diberikan dalam RUU listrik dalam kVA tidak dalam kW.
Faktor daya = kWh / kVAH (data ini umumnya diberikan dalam tagihan listrik)
Faktor daya awal - (Sebelum pemasangan kapasitor)
Direkam permintaan - 516kVA (permintaan dicatat tertinggi)
Faktor daya req - 0.95lag (Untuk diputuskan oleh pelanggan)
kW = kVA x Power Factor
= 516 x 0,75 = 387
Kapasitor yang diperlukan = kW x Mengalikan Faktor
= (0,75 x 516) x Faktor Mengalikan
= 387 x 0,553
= 215kVAr

Komponen Panel Kapasitor Bank
Sebelum menyusun panel capacitor, ditentukan terlebih dahulu besar kompensasi yang diperlukan dan jumlah step. Perlu dipertimbangkan juga adanya distorsi harmonik pada jaringan. Total Harmonic Distortion atau THD ini menentukan jenis kapasitor bank yang digunakan. Secara global komponen-komponen penyusun panel Capasitor adalah sebagai berikut :
  1. Box Panel/ Enclosure, perhatikan ukuran panel jangan terlalu sempit agar panas yang ditimbulkan kapasitor bank dan komponen lain bisa cepat terbuang melalui ventilasi/ exhaust fan. Jarak antar kapasitor bank sebaiknya 5 cm (temperatur akan mempengaruhi life time).
  2. Main breaker, bisa menggunakan LBS (Load Brake Switch) atau MCCB sesuai dengan kebutuhan (1,3 X In).
  3. Kapasitor Bank, disesuaikan dengan ukuran yang diperlukan dan dipertimbangkan THD jaringan.
  4. Contactor, lebih aman menggunakan contactor khusus capacitor bank tetapi bisa juga dengan menggunakan contactor biasa (size -up).
  5. Protection, menggunakan Fuse atau MCCB/ NFB dengan kapasitas 1,3 X In(capacitor).
  6. PFC (Power Factor Corection), sesuaikan dengan step yang diperlukan. Perhatikan wiring diagram PFC, kadang terdapat perbedaan wiring requirement untuk merk yang berbeda.
  7. Cos phi meter, untuk memonitor faktor daya saat kondisi manual.
  8. CT (Curret transformer) untuk mengukur arus pada panel induk.
  9. Pilot Lamp, untuk indikasi ON, OFF tiap-tiap step dan R,S, T.
  10. Push Button, untuk START – STOP pada kondisi Manual.
  11. Selektor Switch, untuk memilih mode Automatic atau Manual.
  12. Relay Auto – Manual, gunakan yang 4 pole bisa MY4 atau LY4.
  13. Breaker Kontrol, dengan beberapa MCB 1 pole untuk proteksi jalur kontrol.
  14. Relay Back-up, digunakan untuk back-up kontak coil contactor pada ukuran yang besar.
  15. Kabel dan lain lain.
Brand Produk Kapasitor di pasaran tersedia: GAE, Schneider Electric, Nokia, Ducaty

Untuk Informasi lebih lanjut dan Harga Penawaran Hubungi
CV. VISITEC KURNIA MANDIRI
cv_Visitec@yahoo.com
Telp 081252505111